tempatku belajar

belajar tentang dunia...

Lampu Merah di Kotaku

Lampu merah. Disebut begitu saja supaya mudah. Namun, sebenarnya arah bendanya mengarah pada traffic light yang terdiri atas tiga warna: merah, kuning, hijau.Sebut saja lampu merah, lagi-lagi supaya gampang.

Lampu merah. Sebuah penanda. Merah berarti berhenti, kuning waspadalan dan bersiaplah untuk berhenti. Hijau mempersilakan untuk melaju. Namun di kotaku, penandanya tidak berlaku begitu. Mungkin karena sewargaku sekota, kreatif dalam menafsirkan penanda jalan yang satu ini.

Lampu yang menyala kuning, oleh wargaku sekota di maknai dengan harus cepat-cepat melaju. Kalau tidak, maka akan dapat lampu menyala merah. Dan dapat lampu menyala merah itu tidak asik. Pun mendapati lampu merah segera setelah lampu kuning, masih melaju. Mungkin yang penting tidak merasa melanggar. Terlanjur, katanya.

Lampu menyala merah, lebih asoy lagi. Barisan depan bersiap melaju dengan gas menderu. Serasa berada di garis start arena formula satu. Bersiap jika sewaktu-waktu lampu berganti hijau tanda melaju. Melajulah mereka kencang menderu meninggalkan kepulan asap sarat timbal yang kasat mata. Terlihat sebagai mahluk sibuk yang mengurus sesuatu yang sangat penting, makanya mesti cepat!. Tanpa melirik spanduk poltabes di dekat tiang lampu merah “sayangilah nyawa Anda dan nasib keluarga Anda”.

Lampu merah di kotaku, sebuah paradoks.

0 komentar:

Posting Komentar

kasi feedback ya, sebagai bahan belajar...thanks.